jasa bangun rumah dan arsitek di jakarta - - -

Rich From Real Estate

Tak ada yang meragukan bahwa properti merupakan elemen investasi yang paling solid. Pasalnya investasi di sektor riil ini tak terpengaruh inflasi seperti investasi di sektor keuangan.

Properti tak hanya beli, simpan, dan jual saja. Ada beberapa hal yang penting diperhatikan agar nilainya meroket. Sebagai investor properti, Anda bisa kaya-raya bila memerhatikan enam hal berikut ini:

Apprasial Tanah Naik
Apresiasi nilai tanah merupakan keuntungan lain dari investasi properti. Sebagaimana kita sadari, jumlah manusia setiap saat terus bertambah, sementara jumlah tanah tidak dapat bertambah. Ini merupakan teori yang secara sederhana menjelaskan mengapa harga tanah terus merangkak naik dari waktu ke waktu.

Lokasi dan infrastruktur jalan maupun transportasi yang prima merupakan beberapa faktor yang membuat harga tanah naik secara signifikan. Pilihlah daerah sunrise property yang akan membuat keuntungan investasi Anda berlipat ganda. “Don’t wait to buy property, buy property and wait!”

Peningkatan Income
Properti—baik berupa tanah kosong, rumah, apartemen, ruang perkantoran, atau ruko—dapat menghasilkan pendapatan sewa bulanan atau tahunan. Dalam ilmu properti hal ini disebut sebagai rental yield (hasil sewa).

Tapi jangan lupa, sifat kelangkaan tanah yang terus terjadi akan membuat nilai yield naik. Itulah sebabnya pemilik properti yang menyewakan propertinya kepada pihak lain dapat mengharapkan kenaikan nilai sewa setiap tahun, paling tidak sebesar inflasi.

Add Value By Design
Nilai tambah (added value) investasi properti bisa diperoleh dari pengembangan lahan kosong, atau merenovasi bangunan dengan menggunakan gaya arsitektur atau desain tertentu yang lebih indah dan trendy. Kreativitas seperti ini akan menghasilkan nilai jual lebih besar dibandingkan dengan jumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli tanah dan membangun properti tersebut.

Hal ini merupakan teori dasar investasi properti, yakni mengembangkan tanah untuk menghasilkan nilai tambah. Para pelakunya disebut property dealer.

Aman dari Inflasi
Secara tradisional, orang membeli tanah dan bangunan untuk menjaga nilai investasi tersebut agar tidak tergerus inflasi. Artinya, pemilik dana merasa yakin, dengan membeli tanah dan bangunan, nilai investasi tersebut tidak akan menurun seperti nilai mata uang yang tergerus inflasi. Kalaupun kena inflasi, hanya bersifat penurunan yang tidak signifikan, karena nilainya selalu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi ekonomi di wilayah tersebut.

Bisa ‘Disekolahkan’
Dibandingkan dengan investasi finansial, properti merupakan agunan atau jaminan yang paling solid. Bank pun tidak segan-segan meminjamkan uang sampai 80% dari nilai properti yang diagunkan.

Sebagai investor, Anda dapat merenovasi rumah dengan mengagunkan sertifikat rumah tersebut. Pada saat rumah selesai direnovasi, tentu harga sewa rumah akan naik, dan Anda dapat lebih leluasa mencicil pembayaran ke bank.

Menaikan Nilai Uang
Salah satu keistimewaan investasi properti dibanding investasi lain adalah daya pengungkit yang tinggi  (high leverage investment). Artinya, jika Anda memiliki uang Rp100 juta untuk berinvestasi di sektor properti sebagai uang muka (DP), maka Anda bisa memiliki investasi properti sebesar Rp900 juta atau lima kali lipat, karena sisanya sebesar Rp800 juta dibayar dengan menggunakan pembiayaan dari bank.

Bila diasumsikan nilai investasi (capital gain) naik 10% per tahun, maka nilai investasi tersebut menjadi Rp950 juta. Artinya, keuntungan Anda Rp50 juta (Rp950 juta – Rp900 juta). Jadi, keuntungan investasi Anda sesungguhnya bukan 10%, tetapi 50% + + dari nilai investasi Anda yang “cuma” Rp100 juta.  Sama halnya ketika anda beli rumah untuk dihuni / untuk dijual lagi, dengan modal 25 juta saja, sudah bisa investasi properti rumah senilai 500 juta an.

Nah, dimana letak menariknya? Menariknya, karena lokasi perumahan ini baru dimulai pembangunannya, artinya dengan investasi diawal, berarti lebih murah, dan bisa mendapatkan untung lebih besar setelah 12 bulan (jika ingin dijual) perkiraan 30%-40%,  cocok untuk yang sudah punya penghasilan 10 juta atau lebih, pasalnya angsuran untuk rumah tersebut senilai 4 jt-an perbulan.

Bisa cek disini untuk detail info nya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *