Sesuai perkiraan banyak analis dan ekonom, Bank Indonesia kembali memangkas suku bunga acuan BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,75 persen. Kebijakan penurunan bunga acuan ini sudah tiga kali berturut-turut dilakukan bank sentral sejak awal 2016. Namun, BI menilai kebijakan tersebut masih belum efektif untuk menurunkan suku bunga perbanakan.
Selain memangkas BI rate, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI selama dua hari yang berakhir Kamis sore ini (17/3), memutuskan menurunkan suku bunga Deposit Facility menjadi 4,75 persen dan Lending Facility menjadi 7,25 persen. Keputusan tersebut sudah memperhitungkan faktor internal dan eksternal yang dinilai sudah membaik.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, BI sudah mempertimbangkan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS),The Federal Reserve, pada Rabu malam, yang mempertahankan bunga acuan (Fed Rate) sebesar 0,25-0,50 persen. Apalagi bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) dan bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) terus melonggarkan kebijakan moneternya. Kebijakan itu melalui injeksi likuiditas maupun kebijakan bunga acuan negatif.
“Ke depan Dewan Gubernur BI akan lebih berhati-hati menentukan pelonggaran moneter selanjutnya dengan mempertimbangkan penilaian dan prakiraan menyeluruh atas kondisi makroekonomi dan stabilitas keuangan domestik, serta perkembangan ekonomi global,” ujar Tirta.
sumber: kata data
_______
its great time to great invest
KONSULTASI TENTANG KPR/ RENOVASI RUMAH/ INTERIOR APARTEMEN-RUMAH/ ke WA 085729504781