Jabodetabek, Perumahan Meningkat di 2013

Seperti yang kita tahu, kekuatan properti Indonesia memang sangat bagus dibanding dengan properti luar negeri. Sejak tahun 2012 lalu, penjualan rumah selalu meningkat secara signifikan diakibatkan kebutuhan rumah yang sangat besar dari warga lokal, baik itu dari segmen bawah hingga menengah atas. Apalagi didukung dengan variasi penawaran KPR berbunga rendah nan menarik dari bank-bank di Indonesia, sehingga memudahkan para peminat rumah untuk beramai-ramai mengajukan kredit pemilikan. Hal ini tentunya membuat pasar perumahan tapak semakin bergairah sejak akhir tahun 2012 menuju awal kuartal I tahun 2013 ini.

Memang sempat terjadi perlambatan pasar perumahan tapak di tahun 2012 yang diakibatkan oleh kebijakan Bank Indonesia yang menerapkan LTV 70% di bank konvensional maupun bank syariah. Namun ternyata kebutuhan akan rumah yang sangat tinggi mampu mengalahkan kebijakan Bank Indonesia tersebut. Terbukti peminat KPR mulai kembali melonjak tinggi di awal tahun 2013 setelah sebelumnya sempat melambat. “Para konsumen memang sempat dikagetkan ketika kebijakan uang muka 30% diterapkan dan ini menyebabkan permintaan rumah menurun di tahun 2012. Namun, setelah menabung dan menyiapkan diri, berhubung kebutuhan rumah memang tidak bisa dihindari, di awal tahun 2013 jumlah permintaan KPR pun kembali meningkat secara signifikan”, ungkap Arief dari Cushman & Wakefield Selasa (16/4/2013) kemarin.

Gairah harga di pasar perumahan properti yang naik di awal tahun 2013 ini antara lain juga disebabkan oleh semakin meningkatnya kualitas infrastruktur modern di sekitar Jadebotabek, baik semakin banyaknya pembangunan Rumah Sakit, semakin maraknya Pusat Perbelanjaan, Pusat Pendidikan dan juga rencana perbaikan transportasi seperti misal rencana pembangunan monorail di seputaran Jadebotabek. Walau proyek monorail rencananya baru akan dibangun akhir tahun 2013, namun para pengembang sudah mulai siap untuk membangun proyek barunya di sekitaran jalur monorail tersebut, yang tentunya akan bernilai prestise tinggi karena aksesnya jadi sangat strategis.

Jika dilihat per wilayah, Tangerang merupakan wilayah kota penyangga Jakarta yang pasar perumahannya paling bergairah di antara kota lainnya di Jadebotabek pada tahun 2013. Hal ini dikarenakan banyaknya peminat yang menyenangi lokasi Tangerang yang sangat dekat dengan CBD Jakarta dimana kemudian menyebabkan banyak pengembang terkemuka yang memajukan proyek perumahan dengan infrastruktur dan fasilitas berkualitas disana. Selain itu, area Bekasi juga merupakan salah satu wilayah yang pasar perumahannya meningkat selain Tangerang. Selain karena Bekasi merupakan daerah industri, namun juga didukung dengan lokasinya yang lumayan dekat dengan CBD Jakarta Timur. Untuk Bogor dan Depok, banyaknya perumahan murah membuat pasar di wilayah ini cukup populer bagi warga menengah ke bawah yang ingin memiliki rumah. Walau belum sepesat wilayah Jakarta, Tangerang dan Bekasi, Bogor dan Depok yang masih memiliki banyak landbank yang belum dibangun, diperkirakan akan terus berkembang seiring dengan peningkatan fasilitas dan infrastruktur di sana, namun hanya secara perlahan-lahan.

Intinya pada tahun 2013 ini, peluang pasar perumahan tapak terbilang sangat cerah dan terus maju pesat. Hanya saja perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya inflasi yang diakibatkan tarif listrik yang naik, mungkin akan menyebabkan kenaikan suku bunga yang nantinya pasti akan berpengaruh pada suku bunga KPR. Waspadai juga keadaan ekonomi yang belum tentu stabil di akhir tahun 2013 menjelang pemilu 2014 yang mungkin akan berpengaruh signifikan terhadap penurunan penjualan perumahan di Indonesia.

berbagai sumber, rumah ku dot com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *